Pages

Minggu, 21 Maret 2010

Tak Selamanya Sempurna





Muhammad Tholhah Al Hadi

Malang, 21 Maret 2010
18.45 WIB

Perjalanan hidup anak manusia di dunia memang penuh warna. Ada saat keemasan dan ada pula masa di mana keterpurukan harus dirasakan. Saat seseorang mendapatkan apa-apa yang diinginkannya, mungkin saat itulah yang dia menganggap bahwa hidupnya sempurna. Namun pada saat yang berbeda, orang akan menghukumi dirinya sendiri sebagai orang yang paling ‘sial’ di dunia oleh karena dia jarang sekali – dan bahkan tidak pernah – mendapatkan apa yang menjadi impiannya. Semuanya seolah-olah hanya ditentukan oleh satu periode.

Misbachul Amri, MA. (dosen mata kuliah Cultural Background fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maliki Malang) pernah sedikit membahas tentang kesempurnaan hidup. Mungkin bagi sebagian orang menganggap bahwa kesempurnaan adalah manakala dia cantik/ tampan, kaya, rajin ibadah, dan lain sebagainya. Namun anggapan itu ternyata tidak sepenuhnya benar, karena kesempurnaan itu akan terlahir manakala seseorang punya keduanya; kekurangan dan kelebihan, pernah sakit dan merasakan sehat, dan sebagainya. Dan itulah manusia; wa maa khlaqna al insaana fii ahsani taqwiim.

0 komentar: